top of page
yenikause

Efek Rumah Kaca (Pert.1)

Updated: Sep 13, 2021


1. Pengertian Efek Rumah Kaca

Rumah kaca adalah suatu bangunan yang di desain sedemikian sehingga menyerupai rumah yang dinding, alas, dan atapnya terbuat dari kaca. Dengan adanya rumah kaca ini, diharapkan udara panas bisa terperangkap di dalamnya agar saat musim dingin tiba, para petani bisa tetap bercocok tanam. Lalu, apa hubungan antara rumah kaca dan efek rumah kaca?

Pada prinsipnya, efek rumah kaca ini memiliki kesamaan dengan rumah kaca, yaitu terperangkapnya radiasi sinar Matahari di atmosfer Bumi. Gas di atmosfer Bumi yang mampu menahan cahaya Matahari disebut sebagai gas rumah kaca. Salah satu contoh gas rumah kaca adalah CO2 (karbondioksida). Tanpa adanya efek rumah kaca ini, suhu Bumi hanya -18o C, sehingga seluruh permukaan Bumi akan tertutup oleh es.

Sebenarnya, efek rumah kaca adalah fenomena yang memberikan banyak manfaat bagi kelangsungan hidup di Bumi. Permasalahannya, jika konsentrasi gas rumah kaca di udara semakin banyak, maka semakin banyak panas yang terperangkap di Bumi. Hal itu menyebabkan suhu Bumi semakin meningkat setiap tahunnya. Jika dibiarkan terus menerus, banyak populasi makhluk hidup yang akan musnah.

2. Penyebab Efek Rumah Kaca

Gas-gas yang bisa menyebabkan efek rumah kaca adalah :

1) Uap air (H2O)

2) Karbondioksida (CO2)

3) Metana (CH4)

4) Ozon (O3)

5) Nitrous Oksida (N2O)

6) CFC (Chloro Fluoro Carbon) dan HFC (Hidro Fluoro Carbon)

Kontribusi masing-masing gas bergantung pada lamanya gas bertahan di atmosfer. Salah satu gas yang mampu bertahan cukup lama di atmosfer adalah CO2. Beberapa dekade terakhir, emisi gas CO2 di udara semakin meningkat akibat aktivitas manusia. Contoh aktivitas manusia yang menghasilkan banyak emisi gas CO2 maupun gas rumah kaca lainnya adalah sebagai berikut.

a. Penggunaan bahan bakar batu bara secara berlebihan untuk bidang industri dan pembangkit tenaga listrik.

Pembakaran batu bara secara berlebihan pada proses industri maupun pembangkit listrik akan menghasilkan gas sampingan berupa CO2. Gas ini nantinya akan dilepaskan ke udara dalam bentuk emisi.

b. Penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor.

Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan gas rumah kaca berupa karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2), dan uap air (H2O).

c. Penggunaan CFC pada kulkas maupun AC

CFC merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai pendingin di dalam kulkas maupun AC. Penggunaan CFC secara berlebihan bisa mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Molekul CFC bersifat ringan sehingga mudah berikatan dengan molekul ozon. Jika CFC dan ozon bereaksi, lapisan ozon menjadi semakin tipis.

d. Pembakaran hutan secara besar-besaran

Salah satu ulah manusia yang cukup memberikan peningkatan efek rumah kaca adalah pembakaran hutan secara liar dan besar-besaran. Jika hutan dibakar, akan terbentuk hasil samping berupa gas rumah kaca seperti CO2. Gas ini akan dilepaskan ke udara dan menjadi penahan radiasi sinar Matahari.

e. Industri pertanian

Penggunaan pupuk nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian ternyata membawa dampak buruk bagi lingkungan. Penggunaan pupuk tersebut bisa menghasilkan gas rumah kaca seperti nitrous oksida (N2O) yang nantinya dilepaskan ke udara.

f.Industri peternakan

Limbah industri peternakan seperti kentut dan kotoran sapi ternyata bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Semakin banyak limbah peternakan yang dibiarkan begitu saja, semakin besar pula gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara.

g. Penebangan liar

Keberadaan tumbuhan sangat bermanfaat bagi manusia. Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan bisa digunakan sebagai media untuk mengurangi efek rumah kaca karena untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan membutuhkan karbondioksida dan uap air. Dengan semakin maraknya penebangan liar, keberadaan tumbuhan semakin terancam. Artinya, semakin berkurang pula media untuk mengurangi efek rumah kaca.

3. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Proses terjadinya efek rumah kaca pun berlangsung secara alami dengan bantuan sinar Matahari. Atmosfer Bumi terdiri dari empat lapisan. Adapun urutan lapisan paling bawah sampai paling atas berturut-turut adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Saat Matahari memancarkan radiasinya, berlaku keadaan berikut :

a. 35% dari radiasi tersebut tidak sampai di permukaan Bumi. Untuk radiasi gelombang pendek, seperti alfa, beta, dan gamma, akan habis terserap di tiga lapisan teratas (termosfer, mesosfer, dan stratosfer) dan sisanya dipantulkan kembali ke luar angkasa.

b. 65% sisanya masuk ke lapisan troposfer dengan penjabaran sebagai berikut :

ü 14% diserap oleh uap air, debu, dan molekul gas.

ü 51% sampai ke permukaan Bumi dengan ketentuan sebagai berikut :

· 37% merupakan radiasi langsung.

· 14% merupakan radiasi difus yang sudah terhambur di lapisan troposfer oleh molekul gas maupun partikel debu.

· Radiasi yang sampai ke Bumi ini, sebagian akan diserap dan sisanya dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi sinar inframerah.

c. Sinar inframerah hasil pantulan tersebut nantinya akan diserap oleh gas rumah kaca, seperti uap air, CO2, CH4, dan O3. Nah, sinar inframerah yang terperangkap di dalam gas rumah kaca inilah yang menyebabkan naiknya suhu permukaan Bumi. Fenomena ini disebut sebagai efek rumah kaca.

Permasalahan yang muncul saat ini adalah, kadar gas rumah kaca di atmosfer semakin banyak karena aktivitas manusia. Hal ini memicu semakin banyaknya sinar inframerah yang terperangkap di dalamnya. Akibatnya, muncul dampak merugikan yang bisa mengancam kehidupan makhluk di Bumi.

4. Dampak Efek Rumah Kaca

Adapun dampaknya adalah sebagai berikut.

a. Naiknya suhu permukaan Bumi

Efek rumah kaca merupakan pemicu terjadinya pemanasan global (global warming). Para ahli menyatakan bahwa pemanasan global yang terjadi sekarang diakibatkan oleh emisi rumah kaca pada masa lalu.

b. Mencairnya es di kutub

Jika suhu permukaan Bumi mengalami kenaikan akibat efek rumah kaca, bukan tidak mungkin bongkahan es di kutub utara dan selatan akan mencair dalam jumlah besar.

c. Rusaknya ekosistem

Kenaikan suhu permukaan Bumi secara signifikan mampu menyebabkan rusaknya habitat makhluk hidup. Akibatnya ekosistem akan terancam rusak.

d. Naiknya ketinggian permukaan air laut

Mencairnya es di kutub berpengaruh pada ketinggian permukaan air laut. Semakin banyak es yang mencair, semakin bertambah ketinggian permukaan air laut.

e. Tingkat keasaman air laut akan meningkat

Gas rumah kaca yang diemisikan ke udara sebagian akan terserap oleh air laut. Jika kadar gas tersebut semakin banyak, tentu yang terserap oleh air laut juga semakin banyak. Akibatnya, laut menjadi semakin asam.

5. Cara Menanggulangi Meningkatnya Efek Rumah Kaca

Adapun cara menanggulangi peningkatan efek rumah kaca adalah sebagai berikut.

a. Hemat energi listrik

Gunakan pemakaian listrik seperlunya saja. Dengan begitu, kita sudah berkontribusi dalam mengurangi pemakaian batu bara yang bisa menimbulkan emisi gas karbondioksida di udara.

b. Beralih dari pupuk nonorganik ke pupuk organic

Peningkatan hasil pertanian tidak harus selalu berbasis pupuk kimia atau nonorganik. Jika mampu menggunakan pupuk organik dengan kadar yang optimal, hasil pertanian juga bisa melimpah. Jika pemakaian pupuk nonorganik bisa dikurangi, maka emisi gas N2O juga akan berkurang.

c. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan

Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan mungkin masih jarang ditemukan di Indonesia. Contoh bahan bakar ramah lingkungan adalah panel surya dan bahan bakar listrik. Bahan bakar tersebut dikatakan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan.

d. Mengolah limbah peternakan

Limbah merupakan salah satu penyumbang gas rumah kaca, terlebih limbah peternakan. Untuk mengurangi emisi karbondioksida maupun metana, limbah bisa diolah menjadi biogas. Biogas ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.

e. Menggalakkan reboisasi

Penanaman kembali hutan yang telah ditebang merupakan salah satu solusi untuk mengatasi emisi gas rumah kaca di udara. Seperti kamu tahu bahwa tumbuhan akan menyerap karbondioksida dan uap air sebagai bahan baku fotosintesis.

f. Batasi penggunaan plastik

Plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam tanah. Untuk mengurangi limbah plastik di dalam tanah, salah satu cara termudah adalah dengan membakarnya. Pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk itu, batasi penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain saat berbelanja.


Tugas

1. Defenisikanlah efek rumah kaca!

2. Jelaskanlah penyebab efek rumah kaca!

3. Jelaskanlah proses terjadinya efek rumah kaca!

4. Jelaskanlah dampak efek rumah kaca!

5. Jelaskanlah cara menanggulangi meningkatnya efek rumah kaca!

23 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page