1. Efisiensi dan konservasi energi
Mesin-mesin, sepeda motor, mobil, pesawat terbang, genset, lampu-lampu penerangan di rumah atau perkantoran, komputer, telepon selular, internet, sudah merupakan kebutuhan pokok manusia zaman sekarang. Susah membayangkan kehidupan tanpa adanya alat dan sarana tersebut. Namun, semua peralatan tersebut membutuhkan energi untuk menjalankannya. Bahkan kapal layar ‘Greenpeace Rainbow Warrior’ juga menginstall mesin hybrid berbahan bakar minyak diesel dan listrik.
Semua metode untuk mengekstrak atau memindahkan energi memiliki konsekuensi lingkungan, dan kebijakan kitalah yang harus memilih metode dengan tingkat kerusakan lingkungan yang paling ringan. Dan kompromi yang paling optimal adalah dengan cara melakukan usaha-usaha efisiensi dan konservasi energi.
Dua hal ini merupakan konsep yang saling terkait namun berbeda makna. Efisiensi energi merupakan usaha untuk menggunakan lebih sedikit energi untuk mencapai hasil (produksi) yang sama. Sedangkan konservasi energi lebih menekankan pada usaha untuk mengurangi penggunaan energi biarpun harus berkompromi dengan hasil (produksi) (Ehrlich, 2017). Contohnya: mengganti lampu pijar (boros energi) dengan lampu LED (hemat energi) merupakan kegiatan efisiensi energi, dan memasang sensor on-off pada lampu jalan sehingga hidup jika ada orang lewat dan mati jika tidak ada pergerakan, merupakan kegiatan konservasi.
Adapun contoh-contoh tindakan efisiensi energi:
ü Menggunakan lampu LED atau CFL dibandingkan dengan lampu pijar atau merkuri
ü Membeli dan menggunakan peralatan-peralatan baru yang lebih efisien
ü Produksi mobil dari material yang lebih ringan namun tetap kuat
ü Membeli dan menggunakan mobil yang lebih kecil
ü Meningkatkan efisiensi bahan bakar mobil
ü Menggunakan kembali bahan (re-use)
Dan contoh-contoh tindakan konservasi energi:
ü Mematikan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai
ü Cabut cok dan hindari alat-alat elektronik dalam posisi stand-by
ü Menggunakan Solar Water Heater (pemanas air tenaga surya) dibandingkan pemanas air bertenaga listrik
ü Naik sepeda atau berjalan kaki ke kantor
ü Menggunakan transportasi umum
ü Daur ulang plastik, kaleng, baja, dan lain-lain
2. Sumber-sumber Energi Alternatif
Energi alternatif merupakan istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan menggantikan bahan bakar konvensional. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global.
Istilah alternatif merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi.
Energi juga merupakan elemen terpenting yang selalu menyertai keberlangsungan hidup insan di bumi. Di Indonesia macam-macam energi alternatif saat ini terus dikembangkan. Sumber daya energi yang utama di Indonesia berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi, gas namun saat ini memilki jumlah yang terbatas. Oleh karena itu Indonesia harus berusaha untuk menciptakan macam-macam energi alternatif untuk kelangsungan hidup masyarakatnya.
Berikut sumber-sumber energi alternatitif dan manfaatnya :
1) Energi Biomassa
Pembangkit biomassa ini menggunakan bahan bakar dari energi baru terbarukan berupa cangkang sawit, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu dan limbah pertanian lain. Harga material tersebut berkisar Rp 600 per kg. Diperkirakan kebutuhan bahan bakar untuk memproduksi energi listrik setahunnya sebanyak 98.400 ton per tahun.
Pengembangan energi tersebut diharapkan bisa menekan penggunaan bahan bakar fosil untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan listrik yang masih dominan. Keunggulan biomassa sendiri adalah merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui dan dapat menyediakan energi yang terus berkesinambungan.
2) Energi matahari
Tenaga matahari merupakan energi yang tak terbatas. Energi ini juga bisa digunakan sebagai sumber tenaga listrik. Hanya saja perlu biaya yang mahal untuk bisa membangun reaktornya. Faktor cuaca juga menjadi salah satu hambatannya. Berbeda dengan sumber alam seperti batu bara dan minyak yang diperkirakan dapat habis, tenaga matahari terbilang tidak bisa habis. Sudah lama matahari digunakan sebagai sumber utama penghasil energi di bumi. Umum dikenal dengan tenaga surya, tenaga ini digunakan manusia untuk menghasilkan listrik disamping tenaga-tenaga lainnya seperti air, angin, uap, juga nuklir
3) Angin
Angin merupakan salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan, dan sedang dikembangkan di beberapa negara. Indonesia memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) ini sangat besar, di antaranya energi angin dan panas bumi. Namun, saat ini pemanfaatannya belum optimal.
Beberapa proyek pembangkit tenaga angina dibangun di Indonesia, diantaranya di Sulawesi Selatan. Pembangkit tersebut diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 Mega Watt (Mega Watt/MW).
4) Panas bumi
Indonesia menjadi negara terbesar kedua penghasil listrik energi panas bumi di dunia, menyalip Filipina dengan kapasitas PLTP 1.600 MW.
Pengamat ekonomi James Adam mengatakan Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur menjadi kota yang layak untuk dikembangkan sebagai pusat sumber daya energi terbarukan terutama panas bumi. Sebab, Flores ini memiliki 16 titik potensi panas bumi yang tersebar.
Flores oleh Menteri ESDM telah ditetapkan sebagai Pulau Panas Bumi karena pulau itu berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber listrik maupun sumber non listrik.
5) Energi ethanol
Energi ethanol merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi.
Produsen ethanol, PT Madusari Murni Indah (MMI) menyiapkan diri untuk mengubah limbahnya menjadi tenaga energi listrik. Bahan baku utama adalah molases atau tetes tebu yang merupakan produk limbah dari proses tebu di pabrik gula.
6) Energi gelombang
Energi gelombang merupakan pemanfaatan gelombang laut yang pasang. Penggunaannya memang tidak merusak lingkungan, tapi dalam memanfaatkan gelombang ini membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk membangun reaktornya. Selain itu juga kecepatan ombak yang tidak stabil juga menjadi salah satu kendala.
Pemerintah Indonesia mulai menaruh perhatian untuk memanfaatkan laut sebagai sumber energi. Hal itu tertuang dalam Peta Potensi Energi Laut 2014 yang telah diluncurkan. Proyek pemanfaatan energi laut tertuang dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional yang telah disetujui oleh DPR menjadi PP. Kebijakan ini mengakomodir pengembangan energi laut melalui pilot percontohan, peluncuran peta energi nasional
Tugas
1. Tuliskanlah contoh-contoh dari Efisiensi dan konservasi energi
2. Tuliskanlah 6 Sumber energi alternatif
Comments